Sabtu, 20 Oktober 2012







A. Pengertian rumah

1.1 Pengenalan rumah tinggal
            Rumah adalah sesuatu bangunan yang tidak dapat di pisahkan dari kehidupan manusia karena rumah merupakan kebutuhan primer bagi manusia sebagai tempat berlindung manusia dari berbagai gangguan dari luar, salain itu kalau kita lihat dari beberapa pengertian rumah juga berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian, tempat manusia melangsungkan kehidupannya, tempat manusia berumah tangga dan sebagainya.
Rumah tinggal juga terdiri dari beberapa jenis antara lain: Rumah Susun (Flat), Rumah Kota (Town House), Rumah berpekarangan Dalam (Patio House), Maisonet (Maisonette),
 Rumah teras bertingkat (Terrace House)
,  Rumah Gandeng (Row House), Rumah tunggal ( detached houses ), Rumah kopel ( semi detached houses ), Rumah deret ( row houses ), Rumah tipe Maisonettee danApartemen.


A. Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. (UU No. 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan dan Permukiman)

B. Rumah merupakan tempat berlindung dari pengaruh luar manusia, seperti iklim, musuh, penyakit, dan sebagainya. Untuk dapat berfungsi secara fisiologis, rumah haruslah dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang dibutuhkan, seperti listrik, air bersih, jendela, ventilasi, tempat pembuangan kotoran dan lain-lain. (Koesputranto, 1988)

C. Rumah merupakan suatu bangunan, tempat manusia tinggal dan melangsungkan kehidupannya. Di samping itu, rumah juga merupakan tempat berlangsungnya proses sosialisasi pada saat seorang individu diperkenalkan kepada norma dan adat kebiasaan yang berlaku di dalam suatu masyarakat. (Sarwono dalam Budihardjo, 1998 : 148)

D. Dalam arti umum, rumah adalah bangunan yang dijadikan tempat tinggal selama jangka waktu tertentu. Rumah bisa menjadi tempat tinggal manusia maupun hewan, namun tempat tinggal yang khusus bagi hewan biasa disebut sangkar, sarang, atau kandang. Dalam arti khusus, rumah mengacu pada konsep-konsep sosial-kemasyarakatan yang terjalin di dalam bangunan tempat tinggal, seperti keluarga, tempat bertumbuh, makan, tidur, beraktivitas, dan lain-lain. (Wikipedia, 2010)
E. Elemen terpenting dari pembentukan suatu perumahan adalah rumah itu sendiri. Rumah dapat diartikan sebagai  tempat untuk berumah tangga, tempat tinggal/alamat, lokasi tempat tinggal, bagian dari eksistensi individu/keluarga (terkait dengan status, tempat kedudukan, identitas), bagian dari kawasan fungsional kota, investasi (keluarga atau perusahaan), sumber bangkitan pergerakan (trip production), ruang untuk rekreasi, ruang yang digunakan untuk menjalin kehidupan keluarga, serta wadah sebagai batas privasi. (Anonimous, 2008)
F. Pengertian rumah bagi seseorang bisa mengandung dimensi yang luas. Rumah adalah keluarga dengan budaya internal beserta sejarahnya serta lingkungan alam, masyarakat dengan budaya lokal.(Allenda, Leonardiansyah : 1)
G. Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. (Musthofa, Bisri. 2008 : 64)
H. Dalam pengertian yang luas, rumah bukan hanya sebuah bangunan (struktural), melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat kehidupan yang layak, dipandang dari berbagai segi kehidupan masyarakat. Rumah dapat dimengerti sebagai tempat perlindungan, untuk menikmati kehidupan, beristirahat dan bersuka ria bersama keluarga. Di dalam rumah, penghuni memperoleh kesan pertama dari kehidupannya di dalam dunia ini. Rumah harus menjamin kepentingan keluarga, yaitu untuk tumbuh, memberi kemungkinan untuk hidup bergaul dengan tetangganya, dan lebih dari itu, rumah harus memberi ketenangan, kesenangan, kebahagiaan, dan kenyamanan pada segala peristiwa hidupnya. (Frick, 2006 : 1)
I. Rumah adalah bangunan untuk tempat tinggal (Kamus Bahasa Indonesia, 1997). Kebutuhan akan dapat berlindung sebenarnya termasuk kebutuhan yang utama, selanjutnya karena manusia tidak lagi hidup secara berpindah-pindah, maka mereka memerlukan tempat tinggal yang tetap, yang sekarang bisa disebut rumah. (Juhana, 2000 : 31)
 J. Rumah merupakan sarana pengaman bagi diri manusia, pemberi ketentraman hidup, dan sebagai pusat kehidupan berbudaya. Di dalam rumah dan lingkungannya itu, dibentuk dan berkembang menjadi manusia yang berkepribadian. (Juhana, 2000 : 31)



B. Latar Belakang
            Rumah adalah tempat manusia berlindung dari berbagai macam gangguan yang datang dari alam baik itu dari binatang ataupun iklim setempat. Kehidupan manusia pada zaman dahulu cenderung tinggal di bawah pohon sebagai tempat berlindung dari sengatan matahari, Didalam goa dan di balik batu. Namun dari tahun ketahun karena manusia selalu berkembang dan teknologipun semakin modern, sampai sekarang pembangunan rumah pun berkembang pesat karena kebutuhan akan tempat tinggal sangat tinggi.

C. Tujuan Rumah Tinggal
Rumah merupakan tempat berlindung dari pengaruh luar manusia, seperti iklim, musuh, penyakit, dan sebagainya. Namun tujuan rumah tidaklah lepas dari fungsinya, antara lain:
A.Turner (dalam Jenie, 2001 : 45), mendefinisikan tiga fungsi utama yang terkandung dalam sebuah rumah tempat bermukim, yaitu : 
1.Rumah sebagai penunjang identitas keluarga (identity) yang  diwujudkan pada kualitas hunian atau perlindungan yang diberikan oleh rumah. Kebutuhan akan tempat tinggal dimaksudkan agar penghuni dapat memiliki tempat berteduh guna melindungi diri dari iklim setempat.
 2.Rumah sebagai penunjang kesempatan (opportunity) keluarga untuk berkembang dalam kehidupan sosial budaya dan ekonomi atau fungsi pengemban keluarga. Kebutuhan berupa akses ini diterjemahkan dalam pemenuhan kebutuhan sosial dan kemudahan ke tempat kerja guna mendapatkan sumber penghasilan.
3.Rumah sebagai penunjang rasa aman (security) dalam arti terjaminnya keadaan keluarga di masa depan setelah mendapatkan rumah. Jaminan keamanan atas lingkungan perumahan yang ditempati serta jaminan keamanan berupa kepemilikan rumah dan lahan (the form of tenure).
Secara garis besar, rumah memiliki empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia (Doxiadis dalam Dian, 2009), yaitu:
Ø  Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia.
Ø  Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi. 
Ø  Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit. 
Ø  Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar.

D. Jenis- Jenis Rumah Tinggal
            Jenis Rumah
            Menurut Richard Untermann & Robert Small (1986) dalam  dalam buku Perencanaan Tapak untuk Perumahan, maka ada beberapa tipe perumahan antara lain:
A. Rumah Tinggal Tunggal/ Detached
Rumah tinggal tunggal atau rumah terpisah adalah rumah tinggal yang berdiri sendiri. Rumah tinggal tunggal dipakai biasanya hanya untuk satu keluarga dan jarak antar rumahnya berjauhan. Selain itu cottage, villa, bungalow, dan mansion juga termasuk dalam kelompok rumah tinggal tunggal. Rumah tinggal tunggal dibangun diatas tanah yang besarnya lebih besar dari bangunannya. Rumah tersebut dikelilingi oleh halaman atau yard .
  

B. Rumah Tinggal Koppel ( Semi Detached )
Rumah Tinggal kopel adalah Rumah Tinggal Tunggal yang di sekat sama besar  antara Kiri dan Kanan, biasanya rumah tinggal kopel ini untuk disewakan pemiliknya untuk menghemat lahan bangunan.
C. Rumah Kota (Town House)
Adalah sama seperti rumah gandeng dengan penambahan tempat parkir di dalam bangunannya. Parkir di bagian dalam memerlukan halaman depan yang lebih lebar (untuk menampung pengemudi dan jalan masuk dan ruangan bagian dalam untuk kegunaan tertentu) dan kadang-kadang dibuat dengan suatu kedalaman kira-kira 150 feet. Rumah kota menawarkan kenyamanan yang tinggi untuk sebuah keluarga tunggal kecuali bila dibuat tanpa halaman samping.
D. Rumah Susun (Flat)
Rumah yang flesibel, yaitu mampu menyesuaikan berbagai konfigurasi. Kerugian utama rumah susun adalah BC yang mengurangi unit-unit yang dapat diorientasikan ke permukaan tanah. Rumah susun umumnya berisi ganda, artinya mempunyai ruang-ruang yang berada di luar pada unit-unit tersebut.

E. Rumah berpekarangan Dalam (Patio House)
Adalah suatu variasi pada rumah "ranch”  berlantai satu tradisional. Dengan pintu masuk di bagian tengah, ruang tamu terletak pada sisi dan ruang-ruang tidur pada sisi lainnya. Untuk menyesuaikan pada bidang tanah yang sempit, bentuk tersebut "dibengkokkan” dan ruang-ruang pribadinya dikitari oleh pemagaran. Dengan menghilangkan halaman-halaman samping dan depan, rumah "ranch” tersebut kini menjadi rumah berpekarangan dalam (patio).
  
F. Maisonet (Maisonette)

Adalah sebuah tipe standar dari bangunan berkapasitas tinggi dan bertingkat rendah. Yang telah sipergunakan secara luas di seluruh dunia. Dikatakan berkepadatan tinggi karena merupakan suatu penumpukan vertikal maksimum dari sebuah unit berlantai dua di atas unit bangunan lainnya, dengan dua tahapan tangga untuk lantai utama dari unit yang terletak lebih atas.
  
G. Rumah teras bertingkat (Terrace House)
Rumah gandeng dan berpekarangan dalam dapat saja dibuat menjenjang ke atas maupun ke bawah sebuah perbukitan guna meningkatkan arah pandangan, dan memberikan orientasi yang lebih baik, juga memungkinkan taman-taman atau teras-teras di atas atap-atap dari unit-unit di bawahnya.
  
H. Rumah Gandeng (Row Houses)
                Rumah gandeng berasal dari rumah berlantai dua tradisional yang terletak di atas sebidang petak yang sempit.. Fung-fungsi "tempat tinggal” dasarnya terletak pada lantai bawah: meliputi ruang tamu, ruang makan, dapur, kamar mandi kecil dan kemungkinan sebuah ruang belajar.

Rumah : jenis, garis sempadan, syarat & kegunaannya
            Sesuai hirarki kebutuhan dari Abraham Maslow, setelah manusia terpenuhi kebutuhan jasmaniahnya ( sandang, pangan dan kesehatan ), maka kebutuhan akan rumah merupakan salah satu motivasi untuk mengembangkan kehidupan yang lebih baik dan tinggi. Dengan memiliki rumah, walaupun kecil, secara hakiki pemilik telah menguasai ruang yang dapat diatur sesuka hatinya, sesuai seleranya. Ruang tsb akan memberikan respon terhadapnya, artinya dapat tercipta suasana timbal balik dan saling menghidupkan. Dengan demikian, suasana home telah tercipta pada house tsb. Bukan lagi sekedar menghindari hujan dan panas, tetapi memberikan ketenangan, kesenangan, bahkan kenangan akan segala peristiwa dalam kehidupannya.
                Karena rumah telah menjadi satu dengan hidupnya, maka tercipta mikro kosmos ( rumah dan suasananya ) terpadu dengan makro kosmos ( lingkungan kota, daerah, negara, dunia, alam ), secara harmonis yang saling mempengaruhi. Hubungan yang tidak serasi akan mengakibatkan ketidaktenangan dan ketidakstabilan hidup. Menyadari hal tersebut, disepakati untuk membangun rumah untuk memenuhi kebutuhan rakyat banyak. Untuk membangun rumah yang layak, sehat untuk dihuni, berikut ini dasar2 perencanaan rumah dari segi bentuk, jenis, serta aturan tata kota untuk membangun rumah tinggal :
Rumah berdasarkan bentuk penggunaannya
  • Rumah tunggal : punya satu pintu bebas dengan jalan masuk sendiri, misalnya rumah di kota, villa
  • Rumah majemuk : punya beberapa pintu masuk
  • Rumah berpindah tempat : misalnya trailer pada rumah mobile
Rumah bukan tempat tinggal : misalnya rumah yang bersifat darurat, non permanen, untuk menanggulangi keadaan darurat, akibat bencana alam
Rumah berdasarkan jenisnya

Rumah tunggal. Berdiri sendiri dalam persil, terpisah dengan rumah di sebelahnya. Tingkat privasi & kenyamanannya yang tertinggi.
Rumah deret. Ingat rumahnya Huxtable di Cosby Show juga seperti ini. Rumah- rumah di Eropa & Amerika ini diikuti sebagian pemukiman elit di Indonesia.
  • Rumah tunggal ( detached houses ) : rumah berdiri sendiri pada persil, terpisah dengan rumah di sebelahnya.
  • Rumah kopel ( semi detached houses ) : rumah yang umumnya berada pada satu persil, satu bangunan terdiri dari 2 unit rumah dengan satu atap.
  • Rumah deret ( row houses ) : jenis hunian yang unitnya menempel satu sama lain, umumnya maksimal 6 unit berderet.
  • Rumah tipe Maisonettee : terdiri 2 lantai, bisa berupa satu unit tersendiri, bisa berderet, dapat berada dalam massa yang besar, umumnya lantai satu untuk kegiatan umum ( ruang tamu, keluarga, makan, dapur ) dan lantai 2 khusus ruang tidur. Luas bangunan antara 40-70 m2 ( jumlah luas lantai atas dan bawah ).
  • Luas persil antara 45 – 165 m2. Kecuali untuk persil di sudut, dapat ditambah pada sisi sejajar dengan jalan samping, sesuai ketentuan minimum lebar GSB ( Garis Sempadan Bangunan ).
  • Apartemen : bangunan besar bertingkat banyak, terdiri unit2 hunian, setiap unit terdiri 1 – 3 lantai.
  • Rumah inti : hanya terdiri ruang2 pokok ( tidak lengkap ) yaitu ; WC, kamar tidur, dapur dan satu ruang serbaguna, yang perkembangannya di kemudian hari dilakukan penghuni sendiri sesuai arahan dari pengelola. Luas minimum 12 m2, dimungkinkan pengembangannya menjadi rumah sederhana lengkap seluas minimum 36 m2. Rumah sub inti : hanya terdiri kamar mandi/ WC dan satu ruang serbaguna.
  • Rumah tumbuh : rumah yang dibangun secara bertahap sesuai kemampuan penghuni, tetapi denah keseluruhannya telah dirancang.
  • Rumah berjenjang ( terrace house ) : memiliki taman, umumnya bertingkat, dibangun pada tapak yang berlereng/ miring.
  • Rumah spit level ( Spit level house ) : memiliki mezanin untuk ruang keluarga dan ruang tamu terpisah lantainya, tapi secara split.
  • Court houses : rumah yang mengelilingi satu ruang terbuka di tengah, rumah yang beratrium. 

Rabu, 17 Oktober 2012


BAB I
DASAR KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN

  1.       PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis, yang dilakukan orang orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan (Achmad Munib, 2004:34). Pendidikan ialah pimpinan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak, dalam pertumbuhannya (jasmani atau rohani) agar berguna bagi diri sendiri dan bagi masyarakat (M. Ngalim Purwanto, 2002:10).
  1. DEFINISI, POSISI, DAN FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN

 Definisi media pembelajaran.
           Kata media merupakan bentuk kata jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai pengantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima (Heinich et.al., 2002; Ibrahim, 1997; Ibrahim et.al., 2001). Media merupakan salah- satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan (Criticos, 1996)
Fungsi media
  1. 1.      Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitas
  2. 2.      Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.
  3. 3.      Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.
  4. 4.      Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya.
  5. 5.      Memberi ransangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.
  6. 6.      Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan pembelajaran.


Posisi media pembelajarn







Pengalaman


 








Posisi media dalam system pembelajaran



                                      

Fungsi Media Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menujuh penerima (siswa). Sedangkan metode adalah prosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan mengelolah informasi guna mencapai tujuan pembelajaran. Fungsi media dalam proses pembelajaran di tunjukan pada gambar sebagai berikut;



                                              Fungsi media dalam proses pembelajaran

  1. 3.      LANDASAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN


Ada beberapa tinjauan tentang landasan penggunaan media pembelajaran, antara lain landasan filosofi, psikologi, teknologis, dan empiris.
Landasan filosofis
Ada suatu pandangan, ini terjadi karena adanya perpedaan pendapat antara media pembelajaran yang menggunakan teknologi baru di dalam kelas, akan mengakibatkan pembelajaran kurang manusiawi. Dengan kata lain, penerapan teknologi dalam pembelajaran akan terjadi dehumanisasi. Hal ini tidak seharusnya terjadi yang penting bagaimana pandangan guru terhadap siswa dalam proses pembelajaran. Jika guru menganggap siswa sebagai anak manusia yang memiliki kepribadian, harga diri, motivasi, dan memiliki kemampuan pribadi yang berbeda dengan yang lain, maka baik menggunkan media hasil teknologi baru atau tidak, proses pembelajaran yang dilakukan akan tetap menggunakan pendekatan humanis.
Landasan psikologi
Dalam memperhatikan kompleks dan uniknya proses belajar, maka ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Di samping itu, persepsi siswa juga sangat mempengaruhi hasil belajar. Oleh sebab itu, dalam pemilihan media, di samping memperhatikan kompleksitas dan keunikan proses belajar, memahami makna persepsi serta faktor- faktor yang berpengaruh terhadap penjelasan persepsi hendaknya di upayakan secara optimal agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Untuk maksud tersebut, perlu:
  1. Diadakan pemilihan media yang tepat sehingga dapat menarik perhatian siswa serta memberkan kejelasan obyek yang diamati,
  2. Bahan pembelajaran yang akan diajarakan disesuaikan dengan pengalaman siswa.

Landasan teknologis
Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek perancangan, pengembangan, penerapan, pengelolaan, dan penilaian proses dan sumber belajar. Jadi, teknologi pembelajaran merupakan proses kompleks dan terpadu melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelolah pemecahan masalah dalam situasi dimana kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol.
Landasan empiris
Siswa akan mendapatkan keuntungan signifikan bila ia belajar dengan menggunakan media yang sesuai dengan karakteristik tipe atau gaya belajarnya. Seperti siswa yang mendapatkan atau memiliki tipe belajar dengan menggunakan media visual akan sangat menguntungkan.
  1. 4.      PERANGKAT DAN KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN

Perangkat media pembelajaran
Yang termasuk perangkat media adalah, material, equipment, hardware dan software. Material (bahan media) adalah sesuatu yang dapat dipakai untuk menyimpan pesan yang akan disampaikan kepada audien dengan menggunkan peralatan tertentu atau wujud bendanya sendiri, seperti film, filmstrip, dan film slide, gambar, grafik, dan bahan cetak. Sedangkan equipment (peralatan) ialah suatu yang dipakai untuk memindahkan atau menyampaikan sesuatu yang disimpanoleh material kepada audien, misalnya proyektor film slide, video tipe recorder, papan tempel, papan flannel, dan sebagianya.
            Istilah software dan hardware tidak hanya dipakai dalam dunia komputer, tetapi juga untuk semua jenis pembelajaran. Contoh kaset audio, kaset video, film slide. Software adalah isi pesan yang disimpan dalam material, sedangkan hardware adalah peralatan yang digunkan untuk menyampaikan pesanyang telah dituangkan ke dalam, material untuk dikirim kepada audien. Contoh proyektor overhead, proyektor film, video tipe recorder, proyektor slide, proyektor film strip.

Klasifikasi media pembelajaran
Media pembelajaran diklasifikasikan berdasarkan tujuan pemekaian dan karakteristik jenis media. Terdapat lima model klasifikasi, yaitu menurut: (1) Wilbur Schramm, (2) Gagne, (3) Allen, (4) Garlach dan Ely dan (5) Ibrahim.
Menurut Schramm, media digolongkan menjadi media rumit, mahal, dan media sederhana. Schramm juga mengelompokan media menurut daya liputan, yaitu (1) liputan luas dan serentak seperti TV, radio, dan facsimile; (2) liputan terbatas pada ruangan, seperti film, video, slide, poster audio tipe; (3) media untuk belajar individual, seperti buku, modul, program belajar dengan komputer dan telpon.

Menurut Gagne, media diklasifikasikan menjadi tujuh kelompok, yaitu benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara dan mesin belajar.

Menurut Allen, terdapat Sembilan kelompok media, yaitu: visual diam, film, televise, obyek tiga dimensi, rekaman, pelajaran terprogram, demonstrasi, buku teks cetak, dan sajian lisan.

Menurut Garlach dan Ely, media dikelompokkan berdasarkan ciri- ciri fisiknya atas delapan kelompok, yaitu benda sebenarnya, persentasi verbal, presentasi grafis, gambar diam, gambar bergerak, rekaman suara, pengajaran terprogram, dan simulasi.

Menurut Ibrahim, media dikelompkan berdasarkan ukuran serta kompleks tidaknya alat dan perlengkapannya atas lima kelompok yaitu, media tanpa proyeksi dua dimensi; media tanpa proyeksi tiga dimensi; media audio; media proyeksi; televisi; video, komputer.

  1.  5.      KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN DUA DIMENSI


        Media dua dimensi adalah sebutan umum untuk alat peraga yang hanya memiliki ukuran panjang dan lebar yang berada pada satu bidang datar. Media pembelajaran dua dimensi meliputi grafis, media bentuk papan, dan media cetak yang penampilan isinya tergolong dua dimensi.
Media grafis. Media grafis adalah suatu penyajian visual yang menggunakan titik- titik, garis- garis, gambar- gambar, tulisan- tulisan, atau symbol visual yang lain dengan maksud untuk mengihtisarkan, menggambar dan merangkum suatu ide, data atau kejadian.
Media bentuk papan
Media bentuk papan yang diringkas di sini terdiri dari papan tulis, papan tempel, papan flannel, dan papan magnet.
Media cetak
Secara historis, istilah media cetak muncul setelah di temukannya alat pencetak oleh Johan Gutenberg pada tahu 1456. Kemudian dalam bidang percetakan berkembanglah produk alat pencetak yang semakin modern dan efiktif panggunaanya. Jenis media cetak yang disarikan disini adalah: buku pelajaran, surat kabar, dan majalah ensiklopedi, buku suplemen, dan pengajaran berprogram.

  1. 6.     KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN TIGA DIMENSI

Media tiga dimensi ialah sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga dimensional. Kelompok media ini dapat berwujud sebagai benda asli baik hidup maupun mati, dan dapat pula berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya.

  • v  Belajar benda sebenarnya melalui widya wisata
  • v  Belajar benda sebenarnya melalui specimen
  • v  Belajar melalui media tiruan
  • v  Peta timbul
  • v  Boneka 

sumber : daryanto. (2010). MEDIA PEMBELAJARAN: Peranannya sangat penting dalam mencapai tujuan pembelajaran . yogyakarta : gava media.

Jumat, 05 Oktober 2012

download kamar tidur utama :
klik Di sini